Lebih dari 1 juta kursi kosong di fase grup Piala Dunia Antarklub. Babak gugur selanjutnya

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-06-29 Kategori: news

## Mimpi yang Terjual Murah: Kekosongan Kursi dan Bayang-Bayang Liga Champions di Piala Dunia AntarklubPiala Dunia Antarklub sedang bergulir, memasuki fase gugur yang menjanjikan drama dan persaingan sengit.

Namun, di balik gemerlapnya nama-nama besar dan ambisi global, tersimpan ironi yang mencoreng citra turnamen ini: lebih dari satu juta kursi kosong selama fase grup.

Sebuah angka yang mencengangkan dan menjadi tamparan keras bagi FIFA dan konsep Piala Dunia Antarklub itu sendiri.

Melihat komposisi tim yang melaju ke babak 16 besar, kita disuguhkan pemandangan yang familiar: dominasi Eropa.

Sembilan tim dari Benua Biru, empat wakil Brazil, satu dari MLS, Meksiko, dan Arab Saudi.

Sekilas, ini adalah representasi global.

Namun, jika ditelisik lebih dalam, kita melihat bayang-bayang Liga Champions yang mengintai.

Kekuatan finansial dan kualitas liga-liga Eropa memang sulit dibantah, namun apakah ini yang kita inginkan dari sebuah turnamen yang seharusnya merayakan keragaman sepak bola dunia?

Kekosongan kursi menjadi simbol dari masalah yang lebih besar.

Apakah Piala Dunia Antarklub benar-benar menarik minat publik, terutama di negara-negara yang bukan basis kekuatan sepak bola tradisional?

Lebih dari 1 juta kursi kosong di fase grup Piala Dunia Antarklub. Babak gugur selanjutnya

Apakah format turnamen yang terlalu panjang dan melelahkan tidak menjadi faktor penentu rendahnya antusiasme penonton?

Saya pribadi merasa, FIFA perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap konsep Piala Dunia Antarklub.

Bukan hanya soal format dan jadwal pertandingan, tetapi juga soal strategi pemasaran dan promosi.

Turnamen ini harus mampu menarik perhatian audiens global, bukan hanya penggemar sepak bola Eropa.

Mungkin, FIFA perlu mempertimbangkan untuk memberikan insentif yang lebih besar kepada tim-tim dari luar Eropa untuk berpartisipasi.

Atau, mungkin perlu ada perubahan format yang lebih berfokus pada pertandingan-pertandingan yang lebih kompetitif dan menarik.

Fase gugur memang menjanjikan pertandingan-pertandingan seru.

Kita akan melihat pertarungan antara kekuatan Eropa dan ambisi tim-tim dari belahan dunia lain.

Namun, jangan lupakan ironi yang mengiringi turnamen ini.

Jutaan kursi kosong menjadi pengingat bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki, bahwa mimpi sepak bola global belum sepenuhnya terwujud.

Akankah Piala Dunia Antarklub mampu keluar dari bayang-bayang Liga Champions dan menemukan identitasnya sendiri?

Waktu akan menjawab.

Namun, satu hal yang pasti: tanpa perubahan yang signifikan, turnamen ini akan terus bergulat dengan masalah yang sama, dan mimpi tentang sepak bola global yang inklusif akan terus terasa jauh dari kenyataan.