John Fisher dari A, Rob Manfred dari MLB memimpin peletakan batu pertama stadion Las Vegas

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-06-25 Kategori: news

## Mimpi (Buruk?

) Las Vegas: A’s Akhirnya Pecah Tanah, Masa Depan Penuh TanyaLas Vegas, Nevada – Debu beterbangan di tengah gurun Nevada.

Bukan debu badai pasir, melainkan debu harapan, atau mungkin, lebih tepatnya, debu ketidakpastian.

John Fisher, pemilik Oakland Athletics yang kontroversial, dan Komisaris MLB Rob Manfred, hadir dalam upacara peletakan batu pertama stadion masa depan tim di lahan yang penuh gemerlap, Las Vegas Strip.

Sebuah momen bersejarah, atau justru sebuah pengkhianatan yang menyakitkan bagi para penggemar setia A’s di Oakland?

Melihat Fisher dan Manfred tersenyum di depan kamera, sulit untuk mengabaikan aroma bisnis yang kental.

Stadion baru, dengan segala kemewahan dan potensi pendapatan yang dijanjikannya, adalah inti dari seluruh drama ini.

John Fisher dari A, Rob Manfred dari MLB memimpin peletakan batu pertama stadion Las Vegas

Namun, di balik senyum korporat itu, tersembunyi luka mendalam yang menganga di hati penggemar Oakland.

Kepindahan A’s ke Las Vegas bukan sekadar perpindahan tim.

Ini adalah pengkhianatan terhadap sejarah, tradisi, dan komunitas yang telah mendukung tim ini selama bertahun-tahun.

Oakland, kota yang identik dengan semangat pekerja keras dan kecintaan pada olahraga, kini ditinggalkan begitu saja demi keuntungan yang lebih besar.

Manfred, dengan segala retorika tentang “menumbuhkan olahraga” dan “memastikan keberlanjutan jangka panjang”, gagal meyakinkan bahwa keputusan ini didasarkan pada sesuatu yang lebih dari sekadar pertimbangan finansial.

Bagaimana mungkin ia bisa berbicara tentang pertumbuhan olahraga ketika ia secara aktif berkontribusi pada kehancuran basis penggemar yang setia?

Stadion baru di Las Vegas, yang konon akan menelan biaya 1,5 miliar, tentu saja akan menjadi daya tarik yang menarik.

Namun, bisakah kemewahan dan hiburan yang ditawarkan menggantikan keintiman dan semangat yang telah lama ada di Oakland Coliseum?

Bisakah para penggemar Las Vegas, yang terbiasa dengan hiburan kelas dunia, benar-benar menerima A’s sebagai bagian dari identitas kota mereka?

Banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Statistik menunjukkan bahwa kehadiran penonton di Oakland Coliseum telah menurun drastis selama bertahun-tahun, namun apakah ini murni karena kurangnya minat, atau lebih karena kurangnya investasi dan strategi yang jelas dari pihak manajemen?

Dari sudut pandang pribadi, sebagai jurnalis olahraga yang telah meliput MLB selama bertahun-tahun, saya merasa miris melihat bagaimana uang dan kekuasaan tampaknya selalu menang atas loyalitas dan tradisi.

Kepindahan A’s ke Las Vegas adalah pengingat yang menyakitkan bahwa olahraga, yang seharusnya menjadi sumber kegembiraan dan persatuan, seringkali hanya menjadi alat untuk menghasilkan keuntungan.

Masa depan A’s di Las Vegas masih belum pasti.

Apakah mereka akan berkembang dan menjadi kekuatan baru di MLB, atau justru tenggelam di tengah gemerlap kota dosa?

Satu hal yang pasti: kepindahan ini akan menjadi babak gelap dalam sejarah MLB, dan sebuah pelajaran pahit tentang bagaimana bisnis dan olahraga seringkali tidak bisa dipisahkan.

Debu di Las Vegas mungkin telah mengendap, tetapi luka di Oakland masih terasa perih.