Urban Meyer Sebut Big Ten Lampaui SEC, Sekolah Kecil Akan Jadi Program ‘Pengumpan’ untuk Tim Papan Atas

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-06-15 Kategori: news

**Urban Meyer Mengguncang Dunia Sepak Bola: Big Ten Lampaui SEC, Sekolah Kecil Jadi Lumbung Bakat?

**Dunia sepak bola perguruan tinggi kembali diguncang oleh pernyataan kontroversial dari Urban Meyer.

Mantan pelatih kepala Ohio State, Florida, dan Utah ini, dalam sebuah wawancara baru-baru ini, melontarkan pandangan yang berpotensi mengubah lanskap sepak bola Amerika.

Meyer dengan berani menyatakan bahwa konferensi Big Ten telah melampaui dominasi SEC (Southeastern Conference) dan lebih lanjut memprediksi bahwa sekolah-sekolah kecil, yang tergabung dalam Group of Five (G5), akan menjadi “lumbung” bagi program-program besar yang haus akan talenta.

Pernyataan Meyer ini tentu bukan tanpa dasar.

Dominasi Big Ten dalam beberapa tahun terakhir memang tak bisa dipungkiri.

Dengan investasi besar dalam fasilitas, rekrutmen pemain yang agresif, dan strategi kepelatihan yang inovatif, tim-tim seperti Ohio State, Michigan, dan Penn State telah menjelma menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di kancah nasional.

Kemenangan beruntun Ohio State atas tim-tim SEC di babak playoff, serta dominasi Michigan baru-baru ini, menjadi bukti nyata bahwa Big Ten siap menantang supremasi SEC.

Namun, prediksi Meyer tentang sekolah-sekolah G5 yang menjadi “lumbung” bagi program-program besar memunculkan pertanyaan etis dan praktis.

Di satu sisi, perpindahan pemain dari sekolah kecil ke sekolah besar memang bukan hal baru.

Banyak pemain berbakat yang awalnya bermain di sekolah G5 kemudian melanjutkan karir mereka di sekolah Power Five (Big Ten, SEC, ACC, Big 12, dan Pac-12) untuk mendapatkan eksposur yang lebih besar dan kesempatan bermain di level yang lebih tinggi.

Di sisi lain, jika tren ini terus berlanjut, sekolah-sekolah G5 berisiko kehilangan talenta-talenta terbaik mereka secara sistematis.

Hal ini dapat merusak daya saing mereka dan membuat kesenjangan antara sekolah besar dan kecil semakin lebar.

Bayangkan sebuah tim G5 yang berhasil membangun program yang menjanjikan, namun kemudian harus kehilangan bintang-bintang mereka karena dirayu oleh program-program besar dengan iming-iming uang dan popularitas.

Ini tentu akan menjadi pukulan telak bagi moral tim dan prospek jangka panjang mereka.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya melihat bahwa pernyataan Meyer ini mencerminkan realitas yang pahit dalam sepak bola perguruan tinggi modern.

Uang dan kekuasaan memainkan peran yang semakin besar, dan sekolah-sekolah kecil seringkali menjadi korban dari sistem yang tidak adil ini.

Peraturan NIL (Name, Image, Likeness) yang kontroversial semakin memperparah situasi, memungkinkan pemain untuk mendapatkan uang dari nama dan popularitas mereka, yang pada gilirannya membuat sekolah-sekolah besar semakin menarik bagi para pemain berbakat.

Namun, saya juga percaya bahwa sekolah-sekolah G5 memiliki potensi untuk melawan tren ini.

Dengan fokus pada pengembangan pemain, strategi kepelatihan yang cerdas, dan budaya tim yang kuat, mereka dapat menarik dan mempertahankan talenta-talenta terbaik.

Mereka juga dapat memanfaatkan kekuatan mereka sebagai “underdog” untuk mencetak kejutan dan membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekadar “lumbung” bagi program-program besar.

Pada akhirnya, masa depan sepak bola perguruan tinggi akan ditentukan oleh bagaimana kita menyeimbangkan antara ambisi dan integritas.

Kita harus memastikan bahwa semua pemain, tanpa memandang dari mana mereka berasal, memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.

Dan kita harus menghormati kontribusi sekolah-sekolah kecil yang seringkali menjadi sumber talenta yang tak ternilai bagi sepak bola Amerika.

Pernyataan Urban Meyer ini memang kontroversial, namun juga menjadi panggilan untuk bertindak bagi semua pihak yang peduli dengan masa depan olahraga yang kita cintai ini.