## Satu Tahun Menjelang Pembukaan Piala Dunia, FIFA Meninggalkan Banyak Pertanyaan di Udara: Tiket dan Keamanan Jadi Sorotan UtamaSatu tahun lagi, gegap gempita Piala Dunia terbesar dalam sejarah akan mengguncang Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Namun, di tengah euforia yang seharusnya meluap, justru tersisa tanda tanya besar terkait beberapa aspek krusial: tiket dan keamanan.

FIFA, sang pengatur pesta sepak bola akbar ini, terkesan enggan membuka tabir informasi, menciptakan ketidakpastian di benak jutaan penggemar di seluruh dunia.

Belum ada pengumuman resmi mengenai penjualan tiket umum.

Harga sebagian besar kursi masih menjadi misteri.

Lokasi pengundian grup pun belum ditetapkan.

Lebih mengkhawatirkan lagi, detail mengenai pengaturan keamanan, mengingat skala acara yang melibatkan 16 stadion di tiga negara, masih minim informasi.

FIFA seolah bermain petak umpet dengan publik, menghindari transparansi yang seharusnya menjadi fondasi utama sebuah perhelatan olahraga sebesar ini.

Sebagai jurnalis yang telah meliput berbagai edisi Piala Dunia, saya merasakan betul kegelisahan yang melanda para penggemar.

Mereka bukan hanya ingin menyaksikan tim kesayangan berlaga, tetapi juga membutuhkan kepastian dan kejelasan.

Harga tiket yang melambung tinggi, seperti yang sering terjadi di edisi-edisi sebelumnya, bisa menjadi penghalang bagi banyak orang untuk merasakan atmosfer langsung di stadion.

Keamanan, tentu saja, menjadi prioritas utama.

Dengan potensi kerumunan massa yang luar biasa besar, FIFA harus memastikan bahwa setiap stadion dan area publik lainnya aman dan terlindungi.

Kurangnya informasi mengenai rencana keamanan memunculkan kekhawatiran, terutama di tengah situasi geopolitik global yang semakin kompleks.

Saya pribadi berharap FIFA segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi ketidakpastian ini.

Transparansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan memastikan bahwa Piala Dunia 2026 menjadi pengalaman yang positif dan tak terlupakan bagi semua orang.

Statistik berbicara: Piala Dunia 2022 di Qatar mencatatkan rekor jumlah penonton di stadion.

Namun, di balik gemerlapnya acara, banyak kritik dilayangkan terkait harga tiket yang tidak terjangkau dan isu-isu keamanan.

FIFA harus belajar dari pengalaman tersebut dan memastikan bahwa kesalahan serupa tidak terulang di edisi 2026.

Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan FIFA bahwa Piala Dunia bukan hanya tentang bisnis dan keuntungan semata.

Ini adalah tentang semangat persatuan, kegembiraan, dan cinta terhadap sepak bola.

Jangan biarkan ketidakpastian dan kurangnya informasi merusak esensi dari perhelatan akbar ini.

Waktu terus berjalan, satu tahun lagi, dan dunia menantikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.