## “Cukup Sudah, Cal”: Desakan Pensiun Menggema Setelah Kekalahan “Menyedihkan” Kattar di UFC NashvilleNashville, TN – Malam itu seharusnya menjadi panggung kebangkitan bagi Calvin Kattar.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Kekalahan memilukan di UFC Nashville, kekalahan kelima berturut-turut bagi petarung veteran ini, memicu gelombang desakan dari para penggemar yang memohon kepadanya untuk menggantung sarung tinju.

Calvin Kattar, yang dulunya adalah penantang gelar kelas bulu yang menakutkan, kini tampak seperti bayangan dari dirinya sendiri.

Pertarungan terakhirnya, yang berakhir dengan kekalahan telak, meninggalkan kesan pahit bagi para penggemar yang selama ini mendukungnya.

Tagar #RetireCalvinKattar dan #CukupSudahCal membanjiri media sosial, menggambarkan campuran kekecewaan, keprihatinan, dan bahkan sedikit rasa kasihan.

“Ini menyakitkan untuk ditonton,” ujar John, seorang penggemar setia Kattar yang hadir langsung di Bridgestone Arena.

“Dulu dia adalah mesin penghancur, sekarang.

.

.

sekarang dia dipukuli dengan mudah.

Sudah waktunya dia memikirkan kesehatannya.

“Statistik memang berbicara banyak.

Dari lima kekalahan terakhirnya, tiga di antaranya berakhir dengan TKO atau KO.

Kemampuan bertahannya yang dulu kokoh kini tampak rapuh, dan agresivitas yang menjadi ciri khasnya seringkali tampak tumpul dan tidak efektif.

Namun, di balik statistik yang suram, ada kisah tentang seorang petarung yang menolak menyerah, seorang pejuang yang terus berusaha untuk membuktikan dirinya.

Kattar adalah simbol ketahanan, seorang pria yang telah mengatasi berbagai rintangan dalam karirnya.

Tapi, apakah ketahanan ini justru menjadi bumerang baginya?

“Saya mengerti kenapa para penggemar merasa seperti itu,” kata analis MMA, Ariel Helwani, dalam podcastnya.

“Calvin adalah petarung yang saya kagumi.

Tapi, kita harus realistis.

Dia telah menerima banyak hukuman dalam beberapa tahun terakhir.

Kesehatan jangka panjangnya harus menjadi prioritas utama.

“Keputusan untuk pensiun bukanlah keputusan yang mudah, apalagi bagi seorang petarung yang telah mendedikasikan hidupnya untuk seni bela diri campuran.

Ada kebanggaan yang dipertaruhkan, ada semangat kompetitif yang membara, dan tentu saja, ada implikasi finansial yang perlu dipertimbangkan.

Namun, terkadang, keputusan yang paling sulit adalah keputusan yang paling tepat.

Dalam kasus Calvin Kattar, mungkin sudah saatnya untuk menerima kenyataan bahwa masa kejayaannya telah berlalu.

Lebih baik pensiun dengan kepala tegak daripada terus menerima kekalahan yang menyakitkan dan merusak warisan yang telah dibangunnya dengan susah payah.

“Saya tidak tahu apa yang akan diputuskan oleh Calvin,” lanjut Helwani.

“Tapi, saya berharap dia mendengarkan para penggemarnya, mendengarkan keluarganya, dan mendengarkan tubuhnya.

Cukup sudah, Cal.

Kamu telah memberikan segalanya.

Sekarang, saatnya untuk beristirahat.

“Ucapan Helwani ini mungkin mencerminkan sentimen yang dirasakan oleh sebagian besar komunitas MMA saat ini.

Calvin Kattar adalah seorang legenda dalam olahraga ini, dan warisannya akan tetap abadi.

Namun, demi kesehatannya dan demi menghormati apa yang telah dicapainya, mungkin sudah saatnya baginya untuk mengucapkan selamat tinggal pada oktagon.